Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung Sebagai Media Tanam Jamur Merang

Rabu, 7 Agustus 2019 Mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2019 Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang memanfaatkan Limbah bonggol jagung sebagai media tanam Jamur Merang. Hal ini diinisiasi mengingat penghasilan utama masyarakat Desa Parunggalih yang memiliki minimal 2 hektar lahan jagung setiap KK, pada saat musim panen tiba, yang selalu menjadi permasalahan adalah banyaknya limbah bonggol jagung yang dibuang begitu saja secara percuma dan berserakan di berbagai tempat di lingkungan Desa Parunggalih.

 

Mengacu pada salah satu Desa Penghasil Jagung di Kabupaten Bojonegoro yang telah sukses melakukan budidaya Jamur merang dengan media bonggol jagung, langkah-langkah yang diperlukan cukup sederhana, yakni dengan menyediakan bahan antara lain: bonggol jagung, ragi tape 7 butir, bekatul 5 kg, urea 1 kg, karung goni sebagai alas, terpal plastik dan papan. Bahan-bahan tersebut cukup terjangkau dan mudah untuk didapatkan. Pembuatan budidaya diawali dengan menyiapkan tempat dengan alas karung goni, kemudian bonggol jagung diletakan diatasnya. Ketiga bahan yakni bekatul, urea dan ragi tape dicampur dan ditambahkan pada bonggol jagung kemudian dicampur merata dan ditutup dengan papan serta terpal plastik. Setiap sore disiram dengan air, maka dalam 14 hari akan tumbuh jamur merang yang siap dipanen. Pemanenan jamur dapat dilakukan setiap hari sejak pertama kali dipanen hingga bonggol jagung membusuk.

 

Pembuatan media budidaya jamur merang dari bonggol jagung ini cukup sederhana untuk dipraktikan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengikuti langkah-langkah yang diperlukan. Selain itu, Masyarakat juga sangat antusias ketika mengikuti pelatihan pembuatan media tanam jamur merang ini karena dirasa sangat bermanfaat untuk direalisasikan dan dikembangkan sehingga menjadi harapan baru bagi Desa Parunggalih. Diharapkan dengan adanya pelatihan budidaya jamur merang dengan media bonggol jagung ini, dapat menjadi solusi pemanfaatan limbah bonggol jagung yang terbuang secara percuma, selain itu juga bisa menjadi tambahan pemasukan bagi para petani di Desa Parunggalih selain mengandalkan hasil panen jagung.

Leave a Reply